Menu

Mode Gelap
Kapolres Samosir Tak Berdaya Bersihkan Aktifitas Perjudian dari Kota Wisata, Terbentur Oknum Berambut Cepak Satlantas Polres Sergai Laksanakan Pengaturan Lalu Lintas Padat Pagi dan Himbauan Tertib Berlalu Lintas 10 Tahun Mangkrak, Kasus Serobot Lahan Minta Buka Kembali Residivis Curanmor Medan Tuntungan Dilumpuhkan Polisi Saat Pengembangan Kasus Gudang Diduga Penimbunan Solar Ilegal Bebas Beroperasi di Tanah Harapan Labuhan Deli, Warga Resah Proyek Rampung Sejak 2024, RSUD Djoelham Diduga Ingkari Kontrak Pembayaran Sigap, Polresta Deli Serdang Cek Lokasi Abrasi dan Longsor Benteng DAS Akibat Banjir

Kriminal

Pemberantasan Premanisme oleh Polda Sumut Dinilai Efektif, Akademisi: Masyarakat Merasa Lebih Nyaman

badge-check


					Pemberantasan Premanisme oleh Polda Sumut Dinilai Efektif, Akademisi: Masyarakat Merasa Lebih Nyaman Perbesar

Bedahkasus.com, Medan – Pengamanat Sosial dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
mengatakan pemberantasan premanisme yang dilakukan pihak kepolisian di wilayah itu memberi dampak positif bagi masyarkat.

“Pemberantasan premanisme dan tindakan kejahatan lainnya di Sumatera Utara, khususnya di Medan sebagai ibu kota provinsi yg dilakukan Polri merupakan upaya yang sangat penting dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujar Agus di Medan, Sabtu.

Ia mengatakan tentu saja tindakan pemberantasan tersebut memberikan efeksi sosial yakni peningkatan keamanan karena menekan tindakan premanismen.

Lebih lanjut, ia mengatakan, tidakan itu dapat memberikan citra kota yang lebih baik. Karena pemberantasan kejahatan dapat menarik investasi dan pariwisata, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

“Tindakan itu juga memberikan pengurangan rasa takut kepada masyarakat yang merasa lebih nyaman dan bebas dari intimidasi, yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan interaksi sosial di lingkungan mereka,” tutur dia.

Meskipun demikian, pemberantasan premanisme tidak tanpa tantangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain seperti Resistensi dari kelompok tertentu mungkin akan melawan atau berusaha mempertahankan praktik premanisme yang sudah ada.

“Kita sama mengetahui bahwa pihak kepolisian perlu didukung dengan sumber daya yang memadai untuk menjalankan operasi secara efektif,” ucap Agus.

Oleh karena menurutnya, langkah pihak kepolisian dalam memberantas premanisme di Sumut dan Medan diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat.

“Kerja sama antarmasyarakat dan aparat penegak hukum sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua,” tutur dia.

Sebelumnya, Polda Sumut menindak 1.389 orang diduga melakukan premanisme selama pelaksanaan Operasi Pekat Toba dari 1-21 Mei 2025.

Dari seribuan kasus premanisme tersebut, 155 kasus dengan 203 tersangka dinaikkan penanganan ke tahap penyidikan, sedangkan 998 kasus dengan 1.186 pelaku dilakukan pembinaan dan dibuatkan surat pernyataan agar mereka tidak mengulangi perbuatannya.

(RIS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Teamsus JCS Polrestabes Medan Tangkap Pelaku Curas 365/BEGAL di Jalan Kapten Batu Sihombing

10 Desember 2025 - 17:52 WIB

Pomparan Raja Sonakmalela Beri Apresiasi atas Keberhasilan Polres Tapanuli Utara  Melakukan Penahanan Terhadap Tersangka Dalam Perkara Dugaan Pelecehan Terhadap Anak Dibawah Umur

14 November 2025 - 14:10 WIB

Polda Sumut Gelar Razia Gabungan di THM Helen’s Night Mart, Dua Pengunjung Positif Narkoba

7 November 2025 - 09:56 WIB

Polda Sumut dan TNI Gelar Razia Humanis di THM Black Owl Medan

6 November 2025 - 08:41 WIB

Kapolres Pelabuhan Belawan Beri Ultimatum: Tidak Ada Tempat Bagi Pelaku Kejahatan di Belawan

5 November 2025 - 11:34 WIB

Trending di Kriminal